Rabu, 02 Juli 2014

Meneropong Pemimpin Indonesia yang Ideal

Meneropong pemimpin indonesia yang ideal. Tentunya adalah dengan menemukan problem-problem yang ada di Indonesia hari ini. Dengan mengetahui problem yang ada di Indonesia, diharapkan kita dapat melihat pemimpin yang ideal untuk mengatasi problem indonesia dengan visi misi yang mereka bawa.


Dalam bahasan yang telah di bicarakan pada diskusi di komisariat pada 5 dan 12 juli 2014, kita telah membahas masalah2 sebagai berikut.
1.   Ketahanan pangan
2.   Pendidikan
3.   Moral, korupsi dan hukum
4.   Kestabilan ekonomi
5.   Martabat negara
6.   Kesenjangan sosial
Pertama
Dimulai dari ketahanan pangan, masalah indonesia dapat dibagi menjadi 3, produksi, distribusi serta konsumsi. Dalam produksi hal ini lebih banyak mencakup tentang permasalahan negara dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Baik itu secara kualitas, maupun kuantitas. Hal ini tentunya menyangkut masalah infrastruktur yang memadai dalam hal distribusi. Distribusi dari produksi ke konsumsi, maupun distribusi sumberdaya manusia untuk mengolah produksi pangan dalam negeri. Serta, permintaan konsumsi yang terlalu konsumtif dari warga kita sendiri.
Lebih dalam lagi, ketahanan pangan negara kita dipengaruhi oleh
1.   Lahan kurang
2.   Infrastruktur / teknologi pendukung -> kurang inovasi yang dapat meningkatkan ketahanan pangan kita
3.   PSDM -> kurangnya pembinaan dan penyuluhan kepada pelaku produksi sehingga produksi pangan kita kurang efsien
4.   Regulasi dari pemerintah yang menyudutkan petani lokal.


Kedua
Pendidikan, faktor dasar yang mempengaruhi maju tidaknya sebuah negara. Sebuah pondasi untuk memulai langkah-langkah berikutnya untuk melakukan pembangunan nasional.
Pendidikan ini dapat dibagi menjadi 3 hal besar. Tenaga pengajar, infrastruktur dan sistem.
Tenaga pengajar :
1.   Kapabilitas dan kualitas yang kurang sehingga sulit untuk menghasilkan generasi muda yang mumpuni untuk menghadapi perkembangan zaman.
2.   Kebutuhan hidup yang minim
3.   Pemerataan tenaga pengajar
Infrastruktur :
1.   Pemerataan APBD untuk pendidikan
2.   Fasilitas penunjang pendidikan, khususnya pendidikan tinggi
3.   Pemusatan pendidikan di kota2 besar
Sistem :
1.   Tidak ada pendidikan karakter / leadership
2.   Sistem dan kurikulum yang tidak konsisten
3.   Sistem yang tidak fair
4.   Alur birokrasi yang dipersulit
5.   Kurangnya pengawasan


Ketiga
1.   Kurang pemahaman agama masing2 sehingga moral para petinggi negara ini kurang yang dapat menyebabkan korupsi dan penegakan hukum yang kurang
2.   Kurangnya pendidikan ortu terhadap generasi muda sehingga berkurangnya moralitas generasi muda kita. Pendidikan dari orang tua adalah pendidikan moral paling utama yang harus diberikan kepada seorang anak .
3.   Kurangnya pengawasan dan sistem yang mengikat. Berkaitan dengan transparansi keungan daerah kepada rakyatnya.
4.   Kurangnya integritas penegak hukum dan pembuatan kebijakan
5.   Hukum yang mencedrai keadilan
6.   Kurang kuatnya lembaga independen bidang penegakan hukum
7.   Kurangnya pendidikan hukum dimasyarakat
8.   Kurangnya pencerdasan dalam memanfaatkan teknologi
Keempat
Kestabilan ekonomi,
Dapat kita ketahui tingkat kestabilan ekonomi indonesia sedang tidak stabil akhir ini. Seperti dapat kita lihat akhir ini nilai tukar rupiah menurun sampai 13.000 per dolar.
Indonesia, sebuah negara industri yang sempat menjadi macan indonesia , namun akhir ini indonesia semakin digiring untuk menjadi negara perdagangan. Karena pada dasarnya indonesia adalah negara yang didesain oleh Allah swt untuk menjadi negara industri. Kenapa? Indonesia kaya SDA.
Indonesia perlu mengambil alih kedaulatan terhadap sumber2 SDA agar dapat mengolah serta menjalankan kegiatan ekonomi nasional.
Hingga masalah kurang siapnya SDM untuk mengolah SDA untuk menjalankan kegiatan ekonomi sosial.


Kelima
Negara berdaulat, harus bermartabat.
Kurangnya ketegasan dan kompetensi pemimpin. Dalam hal ini kurang responsivenya pemimpin terhadap permasalahan yang menyinggung kedaulatan dan martabat negara.
Minimnya prestasi internasional yang strategis , dalam hal ini negara dengan prestasi internasional yang tinggi akan semakin dihormati oleh negara lain. Tidak hanya pendidikan atau olahraga, namun prestasi dalam bidang ekonomi, politik, hingga pemikiran.
Banyaknya pelanggaran HAM terhadap TKI karena kurangnya perlindungan.
Ditinggalkan identitas dan karakter bagnsa dengan efek globalisasi , ini dikarenakan lebih tertariknya generasi muda terhadap asing. Bukan lokal,


Keenam
Persebaran APBD yang tidak merata
Penyerapan APBD yang krang , -> transparansi keuangan
Kurangnya pemerataan persebaran penduduk.